Overview Of Car
Toyota Corolla DX adalah sedan primadona di era 80-an. Mobil ini jadi andalan Toyota dengan penjualan terbanyak di dunia. Jika Anda berminat untuk membeli, simak review lengkapnya.
Transmission: | Manual |
---|---|
Release Date: | Maret 1979 |
Model: | Corolla |
Make: | Toyota |
Fuel Type: | Gasoline |
Body Style: | Sedan |
Apa yang kami suka
- Mesin terkenal bandel
- Spare part masih tersedia
Kami tidak suka
- Karat di bagian body
- Mesin kurang bertenaga
Toyota Corolla DX memiliki tampilan yang sederhana. Sebagaimana mobil yang lahir pada era 80-an.
Namun, menurut designer dari mobil ini, yaitu Fumio Agetsuma, bodi dari Corolla DX memiliki aerodinamika yang baik.
Corolla di-desain ‘simple’ agar dapat menarik bagi tua dan muda.
Corolla juga dibangun dengan ‘kuat’, agar dapat digunakan di berbagai tempat, entah itu di daerah tropis atau di gurun pasir.
Eksterior Toyota Corolla DX
Bodi mobil ini berbentuk kotak, sehingga memiliki kesan kaku dan juga tegas.
CARI RIBUAN TOYOTA DIJUAL, KLIK DISINI
Di beberapa negara, Toyota menjual Corolla DX dengan berbagai model bodi.
Di Jepang, Corolla DX tersedia dalam bentuk sedan dua pintu, sedan empat pintu, hardtop coupe, liftback, van tiga atau lima pintu.
Namun di Indonesia, Corolla DX hanya tersedia dalam bentuk sedan empat pintu.
Dimensi Toyota Corolla DX versi sedan 4 pintu memiliki panjang 4,050 mm, lebar 1,610 mm, tinggi 1,325 mm dan wheelbase 2,400 mm. Berat kosongnya mencapai 790 KG. (sumber: wikipedia)
Di Indonesia, Corolla DX sempat mengalami beberapa perubahan.
BACA JUGA:
Toyota Veloz 2022 Spesifikasi Dan Review Lengkapnya Disini
Di awal kemunculan Corolla DX tahun 1980, lampu depan masih berbentuk bulat.
Lalu pada tahun 1981, Toyota mengubah bentuk lampu menjadi kotak.
Dan pada tahun 1982, Toyota tetap mempertahankan model lampu kotak, dan ada sedikit ubahan di bagian bemper depan dan belakang.
Bumper Corolla DX keluaran tahun 1980-1981 berwarna silver, dan hitam di sisi kiri dan kanan.
Terdapat lampu sein yang menyatu dengan bumper depan.
Namun Toyota juga menempatkan lampu sein di bagian fender mobil.
Lalu untuk model tahun 1982-1983, bumper berubah menjadi warna hitam.
Bentuk lampu belakang Corolla DX adalah kotak, menyatukan lampu mundur, lampu stop, dan lampu sein.
Perubahan lainnya adalah posisi dari spion mobil.
Untuk Corolla DX tahun 1980-1981, spion mobil berada di samping.
Namun untuk model tahun 1982-1983, Toyota mengubah posisi spion menjadi berada di depan (spion tanduk).
Untuk bagian samping mobil, terdapat satu ciri khas dari Corolla DX, yaitu list hitam yang memanjang dari depan hingga belakang.
Lalu terdapat list chrome yang mengikuti bentuk jendela samping.
Logo Toyota yang berada di depan dan di belakang masih berbentuk tulisan ‘TOYOTA’, khas mobil era 80-an.
BACA JUGA:
Audi A4 B8 Review Indonesia Paling Lengkap Disini
Anda akan menemukan slot kunci di bagian tangki bensin, karena untuk membuka tutup tangki, Anda perlu memasukkan kunci, belum menggunakan tuas.
Begitu juga dengan bagasi, masih diperlukan kunci untuk membuka bagasi.
Interior Toyota Corolla DX
Nuansa coklat mewarnai interior dari Toyota Corolla DX. Hampir setiap bagian berwarna coklat.
Fiturnya pun sederhana, tanpa ada sesuatu yang special.
Untuk model tahun 80-81, di bagian instrument cluster, hanya terdapat speedometer, indikator bensin, indikator suhu mesin, dan indikator lampu sein.
Lalu terdapat beberapa instrument lain seperti instrument aki, hand brake, oli, sensor, dan bensin.
Tidak ada tachometer untuk Toyota Corolla DX 80-81.
Toyota baru menambahkan tachometer pada model Corolla DX 82. Instrument cluster juga sedikit berubah.
Setir dari Corolla DX pun masih dengan model palang dua, dengan dua tombol klakson di bagian bawah sebelah kiri dan kanan.
BACA JUGA:
BMW E46 Review Baca Disini Sebelum Membeli
Logo di setir pun bukan logo Toyota modern, melainkan logo dari Corolla.
Seperti mobil angkatan 80-an, tombol lampu hazard berada tepat di belakang setir.
Di sebelah kanan setir terdapat tuas untuk mengatur lampu dan lampu sein.
Beralih ke dashboard, Toyota melengkapi dashboard DX dengan bahan soft touch.
Di bagian tengah, terdapat audio tape yang sangat sederhana.
Lalu di bawahnya terdapat dua kisi AC dan pengaturan AC.
Di sebelah pengaturan AC, Anda akan menemukan tuas lighter dan juga tuas choke.
Lanjut di bawah AC, terdapat console untuk menaruh barang-barang kecil.
Lalu terdapat juga tray asbak yang dapat ditarik ke luar.
Di sisi penumpang, terdapat satu kisi AC dan juga emblem bertuliskan ‘Corolla’.
Dan di bagian bawah terdapat laci penyimpanan tertutup dan laci penyimpanan terbuka.
Sedangkan di bagian driver, terdapat tombol defogger, konsol fuse box, tuas pembuka kap mesin, dan tuas untuk mengatur arah semburan angin AC.
Di bagian doortrim, Anda akan menemukan arm rest dengan bahan soft touch.
Lalu ada juga tuas engkol untuk membuka kaca, dan ada door handle.
Mesin dan Transmisi Toyota Corolla DX
Di Indonesia, Corolla DX hanya tersedia dengan pilihan mesin 1300 cc 4K, manual transmission.
Corolla DX sendiri adalah generasi terakhir dari keluarga Corolla yang menggunakan penggerak roda belakang.
Sebenarnya, Corolla DX di negara lain memiliki variasai pilihan mesin seperti 1.5 L 5K, dan 1.8 L 3T.
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli
Jika Anda berminat membeli Corolla DX, maka Anda dihadapkan dengan dua pilihan.
Membeli mobil dengan kondisi seadanya, atau dengan kondisi yang sudah rapih.
Jika membeli mobil dengan kondisi seadanya, Anda perlu menyiapkan dana lebih untuk memperbaiki beberapa hal, mengingat usia mobil ini sudah 38 tahun.
BACA JUGA:
Mercedes Benz S Class W116 Review Lengkap Dan Kelemahan Fatalnya
Lain hal jika Anda ingin membeli DX dengan kondisi yang sudah rapih, Anda perlu memperhatikan harga jual mobilnya, tanpa perlu khawatir perbaikan.
Corolla DX adalah mobil hobi, harga mobil yang sudah full restorasi termasuk ‘gelap’ dan tidak bisa dikira-kira.
Body dan Kaki-Kaki
Sekali lagi, Anda perlu ingat bahwa Corolla DX bukan mobil muda.
Salah satu yang perlu Anda perhatikan adalah kondisi body mobil.
Kesampingkan Corolla DX hasil restorasi.
Untuk Corolla DX dengan kondisi seadanya, sebaiknya Anda perhatikan di mana saja karat di body mobil.
Karat adalah masalah utama dari mobil berumur.
Lalu cek semua panel body, sudut body mobil, dan tidak lupa sasis mobil. Sebaiknya, pilih mobil dengan sasis yang masih lurus.
Perhatikan juga apakah ada bekas dempul atau ada bagian dari body mobil yang perlu perawatan lebih.
Salah satu masalah yang sering muncul adalah di bagian setir.
Perhatikan rack end dan cross joint. Silahkan Anda test drive dan rasakan bantingan setirnya.
Jika agak berat dan tidak normal, bisa jadi masalah dari rack end.
Selanjutnya cek bagian tie rod, ball joint, dan shockbreaker. Kita tidak tahu, mobil tersebut sudah melewati jalan yang seperti apa.
Mesin
Mesin yang digunakan Corolla DX adalah mesin 4K.
Tenang, Anda membeli sebuah Toyota. Suku cadang mobil ini tersedia banyak dengan rentang harga yang variatif.
Untuk masalah perbaikan, Anda tidak perlu khawatir untuk membeli dan memperbaiki sektor mesin.
Bahkan, beberapa parts dapat Anda ambil dari Toyota Kijang.
Kabel
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah kondisi kabel.
Selain karena umur, Anda perlu memperhatikan juga, apakah calon mobil Anda sudah pernah atau ada modifikasi di bagian kelistrikan.
Karena, tidak jarang unit yang ada di pasaran sudah dimodifikasi dengan menambah speaker, subwoofer, atau head unit modern. Namun sayang, pemasangannya agak berantakan.
Nah, silahkan Anda cek posisi kabel dan kondisi kabelnya. Walaupun terlihat sepele, namun ini cukup penting agar kelistrikan di mobil tetap aman.
Harga
Sekali lagi, harga mobil akan mengikuti kondisi mobilnya.
Di marketplace online seperti Mobilman.id, harga paling rendah dari Corolla DX adalah Rp 13 juta-an.
Namun, kondisi mobil perlu perhatian lebih.
Sedangkan yang paling mahal menyentuh angka Rp 90 juta, dengan kondisi Toyota Corolla DX full restorasi.
Akhir penilaian MobilMan.id:
Rangkuman Akhir
Toyota Corolla DX masih cukup 'terpandang' bagi pecinta Motuba (Mobil Tua). Namun sudah jarang yang digunakan sehari-hari. Karena ini sudah menjadi mobil hobi.
Written by: Andi Fajar MughniPenulis artikel asal Jakarta. Menyukai dunia menulis dan mobil sejak duduk di bangku sekolah dasar. |